"kucar-kacir dek kerenah manusia"

perang sana perang sini rebut sana rebut sini, entah apa yang di cari entah apa yang di gali yang pasti muslihat belaka dari manusia demi mencapai segegam kuasa dek angau nak memerintah sebulat dunia,tangannya hanya dua akalnya hanya satu hatinya banyak, ini la manusia yang tamak, kepuasannya bila kuasa dimegah, serata alam tunduk padanya, yang terus di herdik akan terusan di caci yang masih belum merasainya akan di kecapi bahananya dari si durjana ini, hanya bisa diangkat sekutu-sekutunya yang terusan menjadi askar-askarnya yang bodoh sudah pasti pengaturan rencana yang di ibaratkan ratah daging sendiri bermaharaja lela di hati sang durjana ini sedikit tempiasnya di rintih sekutunya

bertalu--talu terpekekkan kedegaran segenap ruang akan suara selapisan manusia tapi itulah tiupan seruling yang di gemari sang durjana itu, demtuman yang bisa mengoyak gegedang telinga tapi itulah laungan paling di gemari sang durjana itu baginya matanya engak bisa melihat bumi ini sepi tampa derita, baginya darah itu kemegahanya, serata alam hendak di jajahnya berbekalkan kekejianya itu meneruskan kezalimanya

sunguh kejam akan manusia ini, jahilnya tentang pengabadian hampa kepada Allah, dalam gelap atau terang bukan menjadi ukuran baginya yang di seru kuasannya semata-mata, sekutunya terus menerus menagih akan hampas-hampas sisa-sisa kekuasaan itu wal hal mereka adalah sebahagian kepada golongan yang akan bakal di tindas dek kerna kuasa yang di sepakati

inilah pementasan manusia di abad penzaliman menjadi kemuliaan, pendusta menjadi terpuji, kekayaan menjadi rebutan, kekejian menjadi pemerintah, kesombongan menjadi sikap...

kutiplah cebisan-cebisan waktu dan masa yang di ambang penakhiran zaman ini agar kita penuhinya dangan amal, agar amal itu dapat kita meraih simpati dan mohon pengharapan agar Syurga idaman kita selama ini dapat menempatkan kekal kita di sana. Allah Huakbar.

"Allah Maha Besar Yang Berkuasa Sekelian Alam Di langit Dan Di Bumi Di Daratan Dan Luatan"